
Konektivitas internet ternyata mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini diungkapkan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo saat ditanya apa saja yang bisa membuat ekonomi bertumbuh 8%.
Ucapannya itu berasal dari laporan McKinsey yang ia kutip. Menurutnya, sudah banyak bukti makin banyak masyarakat yang memiliki konektivitas internet bisa menambah ekonomi suatu negara.
“Menurut McKinsey, mereka sudah ada bukti bahwa semakin banyak rakyat kita yang dapat konektivitas, itu bisa menambah ekonomi 0,7-1,3%,” jelasnya dalam ESG Sustainability Forum 2025, Jumat (31/1/2025).
Hashim mengatakan dengan jaringan internet, bisa mendorong bisnis dalam Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). “Jadi kalau rakyat kita bisa mendapatkan internet connectivity, bisa mendorong UMKM, koperasi untuk bisa menjadi usahawan,” ucap Hashim menambahkan.
Selain itu, Hashim juga mengatakan konstruksi dan perumahan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Dia mencontohkan pemerintah China bisa mendorong ekonominya di atas 10% juga berkat bidang perumahan dan konstruksi properti.
Berdasarkan data yang dia kutip, perumahan dan konstruksi China menyumbang 25% ekonomi selama 30 tahun. Sedangkan Indonesia masih 14%.
“Jadi kita mau tambah 25% atau lebih untuk memicu. Saya sangat optimis. Kita sudah hitung dari perumahan,” ujar dia.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga disebut bisa mendorong ekonomi. Sebab dana yang dialokasikan sampai ke produsen kecil.
“Target kita kan Rp 300-an triliun untuk 82,9 juta jiwa. Dengan itu stimulus ekonomi. Dan ini uangnya sampai ke produsen kecil,” jelas Hashim.